Hewan Qurban yang Bebas Anthraks

Hewan Qurban yang Bebas Anthraks
Iwan Berri Prima SKH - suaraPembaca



Jakarta - Menjelang hari Raya Idul Qurban ini hampir di beberapa media massa, baik media cetak maupun media elektronik, menuliskan bahwa penyakit Anthraks disebabkan oleh virus. Tentu saja informasi ini tidak tepat karena penyebab anthraks adalah bakteri.

Anthraks atau dalam Bahasa Sunda dikenal dengan istilah 'cenang hideung' disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis. Merupakan salah satu zoonosis (penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia atau sebaliknya).

Secara mikroskopik bakteri anthraks berbentuk batang (bacil) dan bersifat aerob (memerlukan oksigen untuk hidup). Di alam bebas, anthraks dapat membentuk spora yang tahan puluhan tahun dalam tanah dan bisa menjadi sumber penularan pada hewan dan manusia. Hewan yang peka terhadap anthraks adalah terutama sapi, domba, kambing, kerbau, dan babi.

Secara umum hewan yang tertular anthrax akan menunjukkan gejala klinis seperti: demam tinggi, gemetaran, produksi susu menurun, nafsu makan hilang, keluar darah kehitam-hitaman (seperti ter) dari lubang tubuh (hidung, mulut, dubur, dan lain-lain), kadang-kadang air kemih bercampur darah dan biasanya mati mendadak.

Adapun berdasarkan organ yang diserang gejala klinis pada manusia ada empat tipe anthraks, yakni tipe anthraks kulit, tipe pencernaan/anthraks usus, tipe pernapasan/anthraks paru, dan tipe anthraks otak.

Semoga klarifikasi ini dapat membuka pengetahuan masyarakat luas akan pentingnya menjaga kesehatan hewan. Idealnya, kesehatan harus dipandang secara menyeluruh (komprehensif) atau lintas sektoral. Baik kesehatan pada manusia maupun kesehatan pada hewan dengan porsi penanganan yang berimbang. Bahkan kesehatan hewan bukan hanya dipandang sebagai bagian dari komoditas perekonomian.

Mengingat sampai saat ini banyak zoonosis lain seperti Flu Burung, Toxoplasmosis, Rabies, Leptospirosis, Brucellosis, dan masih banyak lagi yang lainnya yang setiap saat dapat menjadi ancaman bagi kelangsungan hidup manusia.

Iwan Berri Prima, SKH
Pondok Hatori Desa Cibanteng
Kecamatan Ciampea Bogor
berry_vetipb@yahoo.com
081310190820

Penulis adalah Mahasiswa Program Pendidikan Profesi Dokter Hewan (PPDH) Fakultas Kedokteran Hewan IPB.

Tidak ada komentar: